Monday, October 5, 2009

Surat untuk Tuhan

Dalam hitungan detik,
kota kelahiran berubah menjadi petaka
Dalam hitungan jam,
jiwa-jiwa itu merintih kesakitan
Dalam hitungan hari,
satu persatu teman pergi meninggalkan dunia

Ribuan rumah hancur
Ribuan jiwa hilang
Ribuan jiwa pergi
Ranah Minang menangis
Bumi Andalas berduka

Tuhan, kumohon padamu
Jangan tambah lagi duka ini
Jangan Kau ambil lagi umatmu
Jangan biarkan air mata itu mengalir

Sembuhkan luka ini
Sembukan Ranah Minang
Sembuhkan Bumi Andalas
Kuyakin Kau akan mendengarkan doaku














Kelenteng - Chinatown















Ngarai Sianok - Bukittinggi















Muara Harbour














Old town




















Old town